Beranda | Artikel
Faidah Ushul Tsalatsah [bagian 6]
Minggu, 2 April 2017

Materi :

– Mengenal Agama Islam

– Kebenaran Islam

– Islam Ajaran Setiap Nabi

Mengenal Agama Islam

Mengenal agama Islam melalui dalil. Yang dimaksud dalil itu adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima darinya, dan kelak di akhirat dia akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (Ali ‘Imran : 85) (lihat al-Ushul fi Syarhi Tsalatsah al-Ushul, hal. 34)

Pengertian islam dalam makna umum adalah beribadah kepada Allah dengan mengikuti syari’at-Nya semenjak Allah utus para rasul hingga datangnya hari kiamat. Hal ini menunjukkan bahwasanya semua ajaran nabi-nabi terdahulu adalah islam. Seperti yang dikisahkan mengenai doa Ibrahim (yang artinya), “Wahai Rabb kami, jadikanlah kami muslim/orang yang pasrah kepada-Mu, demikian pula keturunan kami menjadi umat yang muslim/pasrah kepada-Mu.” (al-Baqarah : 128). Adapun islam dalam makna khusus ialah ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ajaran beliau menghapus ajaran syari’at terdahulu. Dengan demikian seorang muslim -di masa kini- adalah orang yang mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barangsiapa tidak mengikuti beliau maka bukan muslim (lihat Syarh Tsalatsah al-Ushul oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah, hal. 20)

Hendaknya mengenal agama Islam ini dilandasi dengan dalil, bukan semata-mata taklid atau ikut-ikutan. Hakikat islam itu sendiri adalah kepasrahan kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk kepada-Nya dengan melakukan ketaatan, dan membersihkan diri dari segala bentuk syirik. Islam disebut dengan islam/pasrah karena di dalamnya terkandung sikap pasrah dan tunduk kepada Allah, taat perintah-Nya, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya (lihat Syarh al-Ushul ats-Tsalatsah oleh Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi hafizhahullah, hal. 12-13)

Kebenaran Islam

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali ‘Imran : 19)

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia akan termasuk kelompok orang-orang yang merugi.” (Ali ‘Imran : 85)

Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah ridha Islam sebagai agama bagi kalian.” (al-Maa’idah : 3)

Islam Ajaran Setiap Nabi

Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama/amal untuk-Nya secara hanif.” (al-Bayyinah : 5)

Allah berfirman (yang artinya), “Bukanlah Ibrahim itu seorang Yahudi atau Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang hanif lagi muslim.” (Ali ‘Imran : 67)

Allah berfirman (yang artinya), “Mereka mengatakan ‘Jadilah kalian pengikut Yahudi atau Nasrani niscaya kalian mendapatkan petunjuk’. Katakanlah, ‘Bahkan millah Ibrahim yang hanif itulah -yang harus diikuti- dan dia bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (al-Baqarah : 135)

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang umat/teladan yang senantiasa patuh kepada Allah lagi hanif dan dia bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Dia selalu mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Allah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (an-Nahl : 120-121)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Jalan yang lurus itu adalah beribadah kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya di atas syari’at yang diridhai.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 4/611)

Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah berkata, “Sesungguhnya agama Allah yang dipilih-Nya bagi hamba-hamba-Nya, agama yang menjadi misi diutusnya para rasul, dan agama yang menjadi muatan kitab-kitab yang diturunkan-Nya ialah al-Hanifiyah. Itulah agama Ibrahim al-Khalil ‘alahis salam. Sebagaimana itu menjadi agama para nabi sebelumnya dan para rasul sesudahnya hingga penutup mereka semua yaitu Muhammad, semoga salawat dan salam tercurah kepada mereka semuanya.” (lihat al-Bayan al-Murashsha’ Syarh al-Qawa’id al-Arba’, hal. 14)

Allah berfirman (yang artinya), “Kemudian Kami wahyukan kepadamu; Hendaklah kamu mengikuti millah Ibrahim secara hanif.” (an-Nahl : 123)

Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Sesungguhnya sesungguhnya aku telah diberikan petunjuk oleh Rabbku menuju jalan yang lurus, agama yang tegak yaitu millah Ibrahim yang hanif dan dia bukanlah termasuk golongan orang musyrik.” (al-An’am : 161)

Allah berfirman (yang artinya), “Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Para nabi itu adalah saudara-saudara sebapak sedangkan ibu mereka berbeda-beda. Dan agama mereka itu adalah sama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Agama -para nabi- itu sama, yaitu beribadah kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, meskipun syari’atnya berbeda-beda yang digambarkan ia seperti kedudukan para ibu…” (lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 3/383)

Allah berfirman (yang artinya), Dan tidaklah Kami utus seorang nabipun sebelummu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- selain Aku, maka sembahlah Aku saja.” (al-Anbiyaa’ : 25)

Oleh sebab itu setiap nabi berkata kepada kaumnya (yang artinya), “Sembahlah Allah saja, tidak ada bagi kalian satu pun sesembahan -yang benar- selain Allah.” (Huud : 50)

Allah berfirman (yang artinya), “Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan nabi-nabi sebelummu; Jika kamu berbuat syirik pasti akan lenyap seluruh amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang yang merugi. Akan tetapi kepada Allah semata hendaknya kamu beribadah, dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.” (az-Zumar : 65-66)

Kesimpulan dan Faidah :

– Mengenali Islam harus dengan landasan dalil

– Dalil itu adalah al-Qur’an dan as-Sunnah

– Islam adalah beribadah kepada Allah dengan mengikuti syari’at-Nya

– Islam dalam makna khusus adalah ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

– Ajaran beliau menghapus syari’at-syari’at terdahulu

– Islam adalah kepasrahan kepada Allah dengan bertauhid kepada-Nya

– Setiap muslim wajib tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya

– Setiap muslim wajib berlepas diri dari syirik dan pelakunya

– Semua agama selain Islam adalah batil

– Islam telah sempurna

– Setiap nabi mendakwahkan agama Islam

– Setiap nabi mendakwahkan kalimat laa ilaha illallah

Pertanyaan Evaluasi :

– Sebutkan makna Islam secara umum dan secara khusus!

– Sebutkan dalil bahwa hanya Islam agama yang benar!

– Sebutkan dalil bahwa Islam telah sempurna!

– Sebutkan dalil bahwa agama selain Islam tidak diterima!

– Sebutkan dalil bahwa agama para nabi adalah Islam!

– Sebutkan dalil bahwa agama Ibrahim adalah Islam!

– Apakah hakikat jalan lurus yang ditempuh oleh Ibrahim ‘alaihis salam?

– Sebutkan kalimat yang diserukan setiap rasul kepada umatnya!

– Apa bahaya dosa syirik, sebutkan dalilnya!

– Mengapa Islam disebut dengan islam/kepasrahan?


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/faidah-ushul-tsalatsah-bagian-6/